Disusun Oleh :
Gilang Rhamadan
23213729
4EB29
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2017
Gilang Rhamadan
23213729
4EB29
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2017
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Di era globalisasi yang sangat cepat dengan
kemajuan tekhnologi, aktivitas pasar modal pun dituntut untuk setara dalam
memberi kemampuan menghasilkan informasi. Akuntansi adalah hal yang di lihat
dalam memainkan peran untuk menghasilkan informasi, yang berguna bagi pihak
internal maupun pihak eksternal. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan
informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan
ekonomi. Akuntansi memberikan seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk memfasilitasi alokasi pemusatan sumber dana oleh pengguna. Jika informasi
tersebut dapat di andalkan maka sumber daya yang terbatas dapat di alokasikan
secara optimal dan efisien.
Akuntansi Internasional mempunyai peran yang
sangat kompleks, dimana ruang lingkup pelaporannya ialah perusahaan yang
multinasional dengan operasi dan transaksi lintas negara dengan kewajiban
pelaporannya terhadap pengguna pelaporan di Negara lain. Sampai saat sekarang
ini, negara barat masih gencar mempromosikan perlunya harmonisasi standar
akuntansi internasional. Tujuan utama upaya tersebut adalah untuk meningkatkan
daya banding (comparability) laporan keuangan terutama bagi perusahaan
multinasional yang beroperasi di berbagai belahan dunia. Tidak mengherankan
jika pihak barat membentuk suatu badan yang dinamakan International Accounting
Standard Committee (IASC), yang sekarang berubah namanya menjadi International
Accounting Standard Board (IASB). Badan ini bertugas menghasilkan standar
akuntansi internasional (International Financial Reporting Standards-IFRS).
Amerika Serikat Serikat dan Jepang memiliki
tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi. Dibandingkan negara-negara lain, Amerika
Serikat Serikat merupakan pusat perekonomian terbesar dan rumah bagi
perusahaan-perusahaan besar bertaraf internasional. Jepang menjadi negara
dengan perekonomian tertinggi kedua serta menjadi rumah untuk
bisnis-bisnis terbesar dunia. Kedua Negara tersebut merupakan pendiri Komite
Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards
committee), sekarang menjadi Dewan Standar Akuntansi Internasional
(IASB- International Accounting Standards Board),
dan mereka juga memiliki peraturan utama dalam menjalankan agenda IASB. Sebagai
tambahan, kedua lembaga pengatur standar tersebut memiliki komitmen untuk
memusatkan prinsip akuntansi umum berlaku nasional (GAAP-national generally
accepted accounting principles) dengan Standar Laporan Keuangan
Internasional (IFRS-International FinancialReporting Standards).
Prancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional.
Prancis merupakan salah satu dari Sembilan Negara yang melakukan kesepakatan
pembentukan IASC (International Accounting Standards Committee). Pada
tahun 1973 di Inggris. Seperti yang telah kita tahu bahwa IASC adalah komite
yang menyusun International Accounting Standards (IAS) yang kemudian IASC
berkembang menjadi The International Accounting Standard Board (IASB) dan IAS
berkembang menjadi International Financial Reporting Standards (IFRS).
Oleh karena itu diperlukan pembahasan lebih
mendalam tentang sistem akuntansi di negara-negara maju, seperti Amerika
Serikat, Jepang, Prancis, dan Inggris.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
sistem akuntansi yang berlaku di negara Amerika Serikat, Jepang, dan
Prancis, dan Inggris ?
2. Apa
perbedaan sistem akuntansi di negara Amerika Serikat, Jepang, dan Prancis, dan
Inggris ?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui sistem akuntansi yang berlaku di negara Amerika Serikat,
Jepang, dan Prancis, dan Inggris.
2. Untuk
mengetahui perbedaan sistem akuntansi di negara Amerika Serikat, Jepang,
Prancis, dan Inggris.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Standar
Akuntansi
Standar Akuntansi adalah regulasi aturan
(termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan
keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar
akuntansi. Dapat dikatakan standar akuntansi merupakan hasil dari penetapan
standar, meskipun praktiknya tidak sesuai dengan standar.
Empat (4) alasan mengapa praktik tidak sesuai dengan standar yaitu
:
1. Di kebanyakan negara
hukuman atas ketidakpatuhan dengan akuntansi resmi cenderung lemah dan tidak
efektif.
2. Secara suka rela
perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3. Beberapa negara
memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dalam
perlakuannya dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik.
4. Di beberapa negara
standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan
kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta
meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh
proses pelaporan keuangan, seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan dan
pegawai. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak,
perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum komersial, dan komisi
keamanan.
Hubungan antara standar akuntansi dan praktik
akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu bergerak dalam gerakan satu arah.
Dalam beberapa kasus, praktik diambil dari standar; di kasus lain, standar di
ambil dari praktik. Praktik bisa dipengaruhi oleh tekanan pasar; seperti
tekanan-tekanan yang berhubungan dengan persaiangan pendapatan dalam pasar
modal.
Profesi
auditing cenderung dapat mengatur sendiri di negara-negara yang menganut
penyajian wajar (khusus yang dipengaruhi Negara Inggris) dan auditor lebih
dapat melakukan pertimbangan apabila tujuan audit adalah untuk melakukan
atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Sedangkan di negara dengan
hukum kode, profesi akuntansi cenderung diatur oleh negara karena tujuan utama
audit adalah memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan perusahaan sesuai
dengan ketentuan hukum.
B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca
gabungan, laporan laba-rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau
laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan.
Ungkapan catatan harus mencakup:
· Kebijakan akuntansi yang
diikuti.
· Penilaian yang dibuat
oleh manajemen dalam menetapkan kebijakan akuntansi yang penting.
· Asumsi utama mengenai
masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.
C. Patokan Akuntansi
· Semua kombinasi bisnis
dianggap pembelanjaan.
· Goodwill diuji setiap tahun
untuk memeriksa penurunan nilainya dan jika negative harus segera diakui dalam
pendapatan.
· Penanaman modal dalam
perusahaan gabungan dengan metode ekuitas.
· Translasi laporan
keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang fungsional.
· Aset dinilai berdasarkan
harga perolehan atau harga pasar.
· Depresiasi dibebankan
secarasistematis atas umur penggunaan asset, menggambarkan pola pemakaian
manfaat.
· Persediaan dinilai
secara FIFO atau beban rata-rata sesuai menurut IFRS.
· Pinjaman keuangan
dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara pinjaman operasional dibebankan pada
dasar sistematis.
· Pajak-pajak yang
ditangguhkan dibayar penuh.
PEMBAHASAN
A. Sistem
Akuntansi 2 Negara
1. AMERIKA
SERIKAT SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat Serikat diatur
oleh badan sector khusus Dewan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting
Standard Board – FASB), akan tetapi yang menjadi penyokong kewenangan terhadap
standardisasi mereka adalah agensi kepemerintahan Komisi Keamanan dan Kurs
(Securities and Exchange Commission –SEC). Kunci utama yang memungkinkan sistemshared
power ini bekerja dengan efektif adalah 1973 SEC Accounting
Series Release (ASR) No. 150 yang mengemukakan :
Komisi bermaksud melanjutkan kebijakannya
dalam mencari sector swasta untuk kepemimpinan dalam rangka membangun dan
meningkatkan prinsip-prinsip akuntansi. Untuk tujuan praktik kebijakan,
prinsip, standar, dan praktik yang dikeluarkan secara resmi oleh FASB dalam
interpretasi dan pernyataannya, yang dipertimbangkan oleh komisi yang memiliki
dukungan kewenangan substansial, dan bagi yang tidak setuju dengan keputusan
FASB akan dianggap tidak memiliki dukungan.
a. Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem akuntansi
di Amerika Serikat Serikat bersifat Common Law dan diatur oleh
sektor khusus Dewan Standart Akuntansi Keuangan (Financial Accounting
Standard Board- FASB), namun untuk kewenangannnya dibawah SEC ( Securities
and Exchange Commisson). Yaitu, SEC memiliki kewenangan penuh untuk
menjelaskan standart akuntansi dan laporan perusahaan publik akan tetapi
bergantung pada sektor swsta dalam penerapan standardisasi tersebut. FASB
dibentuk pada tahun 1973 dan pada Desember 2006 telah mengeluarkan Laporan
Standart Akuntansi Keuangan 158 ( 158 Statement of Financial Accounting
Standards-SFASs) dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang
berguna untuk para investor baik yang telah maupun yang berpotensi menjadi
investor, kreditor, dan lainnya yang memutuskan untuk mengembil kredit,
investasi dsb.
Prinsip Akuntansi yang
Berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles- GAAP) terdiri
atas seluruh standar akuntansi keuangan, peraturan, dan regulasi yang harus
dipatuhi dalam mempersiapkan laporan keuangan dengan komponen utama dari GAAP
ini adalah SFASs. Pada tahun 2002 FASB dan IASB menandatangani Norwalk
Agreement dengan tujuan untuk menghilangkan perbedaan yang muncul
diantara standardisasi mereka serta mengkoordinasikan agenda pengaturan
standardisasi sehingga permasalahan utama yang muncul dapat diselesaikan
bersama. Pada tahun yang sama , 2002, ditandatangani UU Sarbanes-Oaxley
Act yang secara signifikan memperluas persyaratan AS dalam perusahaan
pemerintah, penjelasan, dan laporan serta regulasi proesi audit.
b. Laporan
Keuangan
Laporan Keuangan di
Amerika Serikat Serikat meliputi:
1. Laporan
Manajemen
2. Laporan
auditor independen
3. Laporan
Keuangan Primer (Laporan Laba-Rugi, neraca, laporan arus kas, laba-rugi
komprehensif, perubhan ekuitas pemegang saham)
4. Diskusi
manajemen dan analisa hasil operasional dan kondisi keuangan
5. Penjelasan
mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laporan
keuangan
6. Catatan
atas laporan keuangan
7. Perbandingan
data keuangan selama 5 atau 10 tahun
8. Data
triwulan terpilih
c. Patokan
Akuntansi
· Penggabungan
bisnis dihitung seprti sebuah pembelian
· Goodwill
dikapitalisasi sebagai selisih antara harga pasar yang dipertimbangkan dengan
harga pasar dibawah aset bersih yang diperoleh
· Aset
berwujud dan tidak berwujud inilai dengan harga perolehan
· Persediaan
menggunakan metode FIFO, LIFO dan average
· LIFO
digunakan untuk tujuan kepentingan pajak
· Penyesuaian
mata uang asing megikuti persyaratan dari SFASs no.52 yang berdsarkan
pada tambahan fungsional mata uang asing untuk menentukan metodologi
penyesuaian pertukaran mata uang asing
· Penyusutan
dan amorrtisasi ditentukaan dengan estimasi umur ekonomis
· Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan saat terjadinya
2. JEPANG
Pembukuan dan laporan keuangan di Jepang menggambarkan
adanya percampuran dari pengaruh domestik dan internasional. Untuk
memahami sistem pembukuan Jepang, kita harus memahami
budaya, praktik bisnis dan sejarah Jepang. Perusahaan Jepang
memiliki ketertarikan ekuitas tersendiri, dan sering kali bergabung
dengan firma milik pribadi yang lain. Keterhubungan daerah investasi industri
konglomerat raksasa ini disebut keiretsu.
a. Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintah nasional memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap akuntansi Jepang. Regulasi akuntansi berdasarkan pada
tiga badan hukum: undang-undang perusahaan (companuy low),
undang-undang pertukaran dan sekuritas (securities and exchange law),
dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan (corporate income tax law).
Ketiga badan hukum tersebut saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain
yang disebut sebagai “sistem legal triangular.
Undang-undang perusahaan diatur oleh Ministry
of Justice (MOJ). Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi
akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar.
Semua perusahaan yang didirikan berdasrkan undang-undang
perusahaan diwajibkan untuk memenuhi ketentuan akuntansi.
Berdasarkan Undang-undang perusahaan,
laporan keuangan serta jadwal yang mendukung pada perusahaan kecil
dan menengah merupakan subjek untuk audit hanya oleh
auditor yang berwenang. Baik auditor berwenang atau independen,
keduanya harus mengaudit laporan keuangan yang dipublikasikan
oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang pertukaran dan sekuritas.
Auditor yang berwenang tidak memerlukan kuallifikasi
profesional dan ditugasi oleh perusahaan secara penuh.
Audit berwenang biasanya fokus pada manajerial direktur
dan baik bekerja sesuai dengan kewenangannya atau tidak.
Auditor independen melibatkan pemeriksaan terhadap laporan
dan catatan keuangan, serta harus dilakukan oleh akuntan publik
bersertifikasi (certified public accountans - CPAs).
b. Laporan Keuangan
Perusahaan yang bergabung di bawah
undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk
mempersiapkan laporan yang berwenang untuk disetujui pada
saat rapat pemegang saham, yang isinya antara lain:
1. Neraca
2. Laporan
Laba Rugi
3. Laporan atas
perubahan ekuitas pemegang saham
4. Laporan
bisnis
5. Jadwal
terkait
c. Patokan Akuntansi
Metode pooling of interest (penyatuan
saham) untuk bisnis gabungan digunakan pada situasi tertentu saja di mana tidak
ada perusahaan yang mengontrol perusahaan lainnya. Sebaliknya, bisnis gabungan
dihitung karena pembelian. Goodwill dihitung dengan dasar harga pasar aset
bersih yang didapatkan dan diamortisasi lebih dari 20 tahun atau kurang serta
subjek terhadap tes penurunan nilai. Metode ekuitas digunkan untuk investasi
dalam perusahaan afiliasi ketika perusahaan induk memberikan pengaruh
signifikan daripada kebijakan operasional dan finansial. Metode ekuitas juga
digunkan untuk menghitung proyek gabungan, gabungan yang profesional tidak
diperbolehkan. Dibawah standar stimulasi mata uang, aset dan kewajiban dari
anak perusahaan asing dihitung dengan tingkat kurs saat itu (akhir tahun),
pendapatan dan beban dalam rata-rata, serta penyesuaian pertukaran mata uang
asing berada dalam ekuitas pemegang saham.
Persediaan yang harus dihitung apakah cocok
dengan biaya atau lebih rendah atau nilai keuntungan bersih. FIFO, LIFO, serta
metode biaya rata-rata semuanya menerima metode cost flow (arus biaya), dengan
rata-rata yang paling populer. Investasi dalam saham dinilai pada harga pasar.
Aset tetap dinilai pada biaya dan didepresiasi yang berkenaan dengan hukum
perpajakan. Metode declining balance (saldo menurun) merupakan metode
depresiasi paling umum. Aset bersih juga diuji dengan penurunan nilai.
Kontrak sewa yang memindahkan kepemilikan
terhadap penyewa dikapitalisasi. Sewa menyewa keuangan lainnya mungkin
kapitalisasi atau dianggap sebagai kontrak operasional. Pajak tangguhan
dipersiapan untuk perubahan sepanjang waktu dengan menggunkan metode kewajiban.
Kerugian bersyarat dipersiapkan hingga terbuka kemungkinan dan dapat
diperkirakan. Dibutuhkan cadangan: setiap tahun perusahaan harus mengalokasikan
dejumlah minimal 10 persen kas dividen dan bonus yang dibayarkan pada direktur
dan auditor berwang hingga cadangan mencapi 25 persen dari saham.
B. Ringkasan
Perbedaan Sistem Akuntansi
IFRS
|
Amerika Serikat
|
Jepang
|
|
Kombinasi bisnis: pembelian/ penyatuan
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Keduanya
|
Goodwill
|
Kapitalisasi &
pengujian
|
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
|
Kapitalisasi, dan amortisasi dan uji
penurunan nilai
|
Asosiasi
|
Metode Ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Valuasi Aset
|
Harga perolehan &
harga pasar
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan
|
Beban Depresiasi
|
Dasar Ekonomi
|
Berbasis ekonomi
|
Berbasis pajak
|
Valuasi Persediaan LIFO
|
Tidak Diizinkan
|
Boleh
|
Boleh
|
Kemungkinan Rugi
|
Diakui
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Pinjaman Dana
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Pajak Tangguhan
|
Diakui
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Simpanan untuk Manipulasi Laba
|
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Standar akuntansi merupakan regulasi atau
peraturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang mengatur
pengolahan laporan keuangan. Susunan standarmerupakan proses perumusan
standar akuntansi. Jadi, standar akuntansi merupakan hasil dari susunan
standar. Namun, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari apa yang
diharuskan standar. Sedikitnya ada tiga alasan untuk hal ini. Dibanyak negara
hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau
tidak efektif. Perusahaan tidak selalu mengikuti standar-standar yang ada jika
tidak dipaksa. Kedua, perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak
informasi daripada yang diharuskan. Ketiga, beberapa negara mengizinkan
perusahaan untuk keluar dari jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa
menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Untuk memperoleh gambaran yang lengkap tentang bagaimana akuntansi bekerja
dalam sebuah negara, kita harus memperhatikan proses penyusunan standar
akuntansi, standar akuntansi yang menjadi hasilnya, dan praktik
aktualnya. Audit menambahkan kredibilitas pada laporan keuangan.
0 komentar:
Posting Komentar