MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Disusun Oleh :
Gilang Rhamadan
23213729
4EB29
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keputusan-keputusan operasi,
investasi dan pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi
internasional. Dengan banyaknya keputusan yang berasal dari data-data
akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional sangat penting
untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis
internasional. Dengan kata lain, saat ini akuntansi telah berkembang dalam
tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan
global.
Pasar ekuitas semakin memiliki
posisi penting dalam perekonomian nasional dan investor perseorangan menjadi
semakin aktif dalam pasar tersebut. Akibatnya pengungkapan publik, perlindungan
terhadap investor, nilai pemegang saham dan bentuk tata kelola perisahaan (coorporate
governance) yang didorong oleh pasar saham semakin penting. Dengan
demikian meskipun praktik pengungkapan sangat berbeda – beda dari suatu negara
dengan negara lain, perlahan mulai timbul kemiripan (konvergensi).
Perbedaan nasional dalam
pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan
keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya,
pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan
sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung
tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap
investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang
semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai
pemegang saham yang meningkat. Kesejahteraan masayarakat ega dipengaruhi oleh
pembayaran pajak secara arbiter (sewenang-wenang) antar egara, ataupun
serentetan manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional, sehingga
“Pemegang saham non – keuangan, seperti serikat pekerja, pemerintah, dan
masyarakat umum memerlukan transparansi (pengungkapan) Koorporasi, baik
keuangan maupun non-keuangan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
perkembangan pengungkapan?
2. Bagaimana
praktik pelaporan dan pengungkapan?
3. Bagaimana
pengungkapan pelaporan di negara-negara berkembang?
4. Bagaimana
implikasinya bagi para pengguna laporan keuangan dan manajer?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui
perkembangan pengungkapan.
2. Untuk mengetahui praktik pelaporan dan
pengungkapan.
3. Untuk mengetahui pengungkapan pelaporan di
negara-negara berkembang.
4. Untuk mengetahui implikasinya bagi para
pengguna laporan keuangan dan manajer.
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Pengungkapan
Perkembangan sistem
pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan
praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum,
ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan,
budaya, dan pengaruh lainnya.
Perbedaan nasional dalam
pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan
keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya,
pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan
sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung
tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap
investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang
semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai
pemegang saham yang meningkat.
Di kebanyakan negara-negara
lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang),
Kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik
keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan.
Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai
posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
B. Pengungkapan Sukarela
Beberapa studi menunjukkan
bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja
perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir,
Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai
pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan
manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini
berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi
investasinya kepada para investor.
Sejumlah aturan, seperti aturan
akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing)
dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi
kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang
tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan
menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham
menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
C. Ketentuan Pengungkapan Wajib
Bursa efek dan badan regulator
pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan
saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama
dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang
diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan
kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara
tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan
antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang
saham berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo
Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan
kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya,
perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa
negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan
yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat
penegakan aturan ini hampir tidak ada.
D. Tujuan Pengungkapan Akuntansi Dalam Pasar Ekuitas
Dalam ekonomi yang kompetitif, pengungkapan koorperasi merupakan
sarana untuk menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada para penyedia modal
(investor) dan untuk mepermudah alokasi sumberdaya untuk pemanfaatan yang
paling produktif.
Suatu koorperasi perlu menarik
modal dalam jumlah yang sangat besar untuk pembiayaan aktivitas produksi dan
distribusi yang ekstensif. Oleh karena itu pembiyaan internal ini sangat
bergantung pada modal eksternal yang diinvestasikan oleh para investor pada
sebuah koorperasi, Sebagai timbal balik, seorang investor memerlukan
pengungkapan (tansparansi koorperasi) dimana para investor tersebut dapat
menilai kualitas saham yang mereka tanamkan.
Kaitan konseptual antara
pengungkapan yang meingkat dan biaya modal perusahaan dari teori perilaku
investasi dalam kondisi ketidakpastian, yaitu:
1. Dalam
dunia ketidakpastian, para investor memandang pengembalian dari investasi sekuritas sebagai uang yang diterima sebagai konsekwensi
kepemilikan.
2. Karena
adanya ketidakpastian pengembalian ini dipandang dalam pengertian
probabilistic.
3. Para
investor menggunakan sejumlah ukuran berbeda untuk mengukur hasil yang
diharapkan dari suatu sekuritas.
4. Para
investor menyukai tingkat pengembalian yang tinggi untuk tingkat resiko
tertentu atau sebaliknya.
5. Nilai
sebuah sekuritas berhubungan positif dengan aliran hasil yang diharapkan dan
berhubungan terbalik dengan resiko yang berkaitan dengan pengembalian tersebut.
Jadi, pengungkapan perusahaan akan
meningkatkan distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan oleh investor
dengan mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan pengembalian tersebut.
Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja perusahaan) di mata para
investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan yang lebih besar
pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya modal.
E. Pengaruh Non-Keuangan
Yang terjadi saat ini terdapat
kecenderungan yang semakin meningkat dimana koorperasi bertanggung jawab terhadap
public atas kebijakan-kebijakan dan tindakan-tindakannya. Hal ini disebabkan
negara-negara kecil cenderung melihat perusahaan multinasional sebagai ancaman
langsung terhadap kedaulatan negara, dimana perusahaan multinasional mampu
menciptakan standar kehidupan umum suatu negara dengan aktivitas-aktivitas
bisnis multinasional, seperti strategi investasi langsung yang mempengaruhi
nilai tukar valuta di luar negeri.
Selain itu kesejahteraan
masayarakat bisa dipengaruhi oleh pembayaran pajak secara arbiter
(sewenang-wenang) antar negara, ataupun serentetan manipulasi yang dilakukan
oleh perusahaan multinasional, sehingga “Pemegang saham non – keuangan, seperti
serikat pekerja, pemerintah, dan masyarakat umum memerlukan transparansi
(pengungkapan) Koorporasi, baik keuangan maupun non-keuangan.
Upaya PBB untuk menggerakkan ketaatan aktivitas investasi langsung
luar negeri, sebagai berikut:
1. Nilai
batas investasi langsung adalah dimana investor asing tunggal mengendalikan
lebih dari 10% saham biasa atau hak suara yang efektif dalam manajemen.
2. Komposisi
laba investasi langsung adalah deviden, laba ditahan, dan hutang bunga.
3. Eliminasi
capital gains/ losess adalah dimana laba tidak boleh mengandung capital gain
maupun losess yang sudah/ belum realisasi.
4. Penagihan
piutang dagang antar perusahaan harus memasukkan transaksi dalam saham, ataupun
hutang jangka panjang maupun pendek.
5. Prosedur
konversi dimana bunga, deviden, laba yang didistribusikan dan ditahan dalam
valas harus dikonversikan dalam kurs spot pada tanggal penerimaan.
6. Pengukuran
investasi langsung harus diukur menggunakan nilai buku dari modal saham dan
cadangan.
7. Estimasi
ulang saham investasi langsung dimana kepemilikan saham harus diestimasi ulang
memakai replacement cost bukan nilai buku.
F. Tanggapan Koorperasi
Sejumlah perusahaan memandang
permintaan diperluasnya transparansi pelaporan sebagai sesuatu yang positif,
namun terdapat beberapa perusahaan yang menentang transparansi tersebut dengan
alasan:
1. Bersifat
diskriminatif, membedakan perusahaan multinasional dengan perusahaan domestic
murni.
2. Prematur,
karena tidak ada kebutuhan yang nyata bagi pengungkapan yang disarankan.
3. Membutuhkan
biaya.
Namun, peningkatan permintaan
transparansi informasi koorperasi tidak dapat diabaikan begitu saja dari
berbagai pihak yang berkepentingan. Terutama para investor yang menanamkan
modal.
Sejumlah koorperasi sering
mengalami keterlambatan dalam pegungkapan yang disebabkan cengkraman peraturan
mengenai standar pengungkapan yang diterbitkan oleh organisasi seperti: UNCTC,
OECD, EC, IASC, ICFTU, dan IOSCO. Oleh karena itu, koorperasi modern harus
mengantisipasi peningkatan permintaan bagi transparansi koorperasi dengan
tujuan memikat para investor untuk menanamkan modalnya dalam koorperasi.
G. Peraturan Kewajiban-Kewajiban Pengungkapan
Sebagai landasan perlindungan
investor, SEC AS, Menkeu Jepang dan COSOB Italia, bersama dengan badan pembuat
peraturan pemerintah membebankan kewajiban pengungkapan kepada perusahaan
domestic maupun asing yang mengupayakan meraih akses ke dalam pasar bursa,
dengan tujuan menjamin para investor agar memperoleh pengungkapan minimum yang
memungkinkan untuk menilai kinerja masa lalu ataupun prospek perusahaan.
a. Kewajiban-Kewajiban SEC
Perdagangan sekuritas pada
bursa terkelola diatur oleh Securities Exchange Act (SEC). Perusahaan non-AS
terkena peraturan dan pengungkapan SEC bila terjadi kondisi:
· Perusahaan menerbitkan sekuritas untuk penjualan perdana kepada
public AS.
· Perusahaan ingin memperdagangkan sekuritas yang masih beredar pada
suatu bursa terkelola di AS.
· Saham perusahaan diperdagangkan diluar pasar terkelola AS tetapi
perusahaan memiliki asset lebih dari $ 1 juta, lebih dari 500 pemegang saham di
seluruh dunia, dan dari jumlah tersebut 300 atau lebih berdiam di AS.
b. Pengecualian utama bagi koorperasi asing berhubungan dengan hal
sebagai berikut:
· Laporan keuangan koorperasi non-AS harus memiliki kandungan
informasi yang sama dengan laporan keuangan koorperasi domestik kecuali
mengandung rekonsiliasi terhadap berbagai variasi yang signifikan dari GAAP AS
dan Regulation S-X.
· Kecuali kalau rekonsiliasi penuh dengan GAAP AS diwajibkan, hanya
informasi pendapatan per lini bisnis atau segmen geografis perlu diungkapkan.
· Pemberian gaji kepada direktur perusahaan non-AS tidak perlu
diungkapkan.
· Pengungkapan transaksi material perusahaan diperlukan hanya jika
diwajibkan oleh hukum negara asal atau telah diinformasikan sebelumnya.
· Pengungkapan yang diwajibkan oleh GAAP AS tetapi tidak diwajibkan
oleh GAAP Luar negeri tidak perlu diberikan, kecuali informasi tersebut
signifikan.
Perusahaan non-AS yang telah
terdaftar dalam bursa nasional harus menyampaikan laporan periodeik pada SEC
dalam 6 bulan dari tahun fiskalnya. Bagi koorperasi yang memiliki asset lebih
dari $ 5 juta dan lebih dari 500 pemegang saham di seluruh dunia dengan
pengecualian kurang dari 300 orang yang berdiam di AS, maka material laporan
diwajibkan untuk:
§ disebarluaskan pada public negara asalnya
§ disampaikan pada bursa tempat dimana sekuritasnya diperdagangkan
§ didistribusikan kepada pemegang sahamnya
H. Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Pengungkapan sangat berbeda di
seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan
ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan
kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan
pada:
1) Pengungkapan informasi yang melihat masa depan
Informasi yang melihat masa depan yang mencakup:
a) Ramalan pendapatan,laba rugi, laba rugi per saham (EPS),
pengeluaran modal, dan pos keunagan lainnya.
b) Informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa
depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode
fiscal, dan proyeksi jumlah.
c) Laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
Kebanyakan perusahaan di
masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan
tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan
ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31
perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut
pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.
2) Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan analis
akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong
signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika
secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh
lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini
membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik
bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan
perusahaan.
3) Laporan arus kas dan arus dana
IFRS dan standar akuntansi di
Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan
penyajian laporan arus kas. Adopsi ketentuan laporan arus kas baru-baru
ini di Negara-negara seperti jepang dan cina mencerminkan semakin pentingnya
perhatian oleh para analis dan para pengguna laporan keuanganterhadap imformasi
arus kas.
4) Pengungkapan tanggung jawab sosial
Saat ini perusahaan dituntut
untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut
sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan,
pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
Informasi mengenai
kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh.
Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja,
keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja
dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para
investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan
produktivitas perusahaan.
5) Pengungkapan khusus
Pengungkapan khusus bagi para
pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang
digunakan. Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk
mengakomodasi para pengguna laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang
dimaksud seperti :
a. “Penyajian
ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestic.
b. Penyajian
ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar
akuntansi.
c. Satu
set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar
akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi
yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip
akuntansi yang lain.
Banyak perusahaan di
negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga
melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal ke dalam
bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai
dengan standar akuntansi yang diterima secara lebih luas daripada standar
domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar
domestik maupun kelompok kedua prinsip akuntansi.
I. Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan
berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan
mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di
antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk
mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain
meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan,
pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan.
Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator,
investor dan analis. Amerika serikat, Inggris, dan Australia
merupakan contoh dari sejumlah Negara yang mengharuskan perusahaan-perusahaan
yang tercatat sahamnya untuk membuat pengungkapan tata kelola perusahaan secara
khusus dalam laporan tahunannya.
J. Pengungkapan Dan Pelaporan Bisnis Melalui Internet
World Wide Web semakin banyak
digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang
memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business
Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa
komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan
akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan
pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara
langsung dapat menikmati manfaatnya.
K. Pengungkapan Laporan Tahunan Di Negara-Negara Pasar Berkembang
Pengungkapan laporan tahunan
perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan
kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju.
Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan
perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis
keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang
rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata
kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak
terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga
menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak
adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila
dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan
investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di
Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons
terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat
dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
L. Implikasi Bagi Para Pengguna Lapoaran Keuangan dan Para Manajer
Para manajer dari banyak
perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi
yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin
meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional
memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan
peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan
bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan
pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh
para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan
rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang
memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.
PENUTUP
Perkembangan sistem pengungkapan sangat
berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Pengungkapan adalah proses
dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna yang
diharapkan seperti apa yang akan dilaporkan, kapan, dengan cara apa, dan kepada
siapa. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber keuangan,
sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi tingkat pembangunan ekonomi, tingkat
pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya. Adapun konsep-konsep dalam
pengungkapan yaitu pengungkapan cukup, pengungkapan wajar dan pengungkapan
penuh.
Manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan
informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara
sukarela. Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan bahwa perusahaan
akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan
sukarelanya. Aturan pengungkapan sangat berbeda diseluruh dunia dalam
beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak
terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan, dan laba
per saham. Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar
berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan
pelaporan perusahaan di negara-negara maju.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9037136/Pelaporan_dan_Pengungkapan_Akuntansi_Internasional
0 komentar:
Posting Komentar