Senin, 16 September 2013

Trivium




Trivium adalah sebuah band heavy metal dari OrlandoFloridaAmerika yang terbentuk pada tahun 1999. Di bawah perusahaan rekaman Roadrunner Records, mereka telah merilis empat album, sebelas singles dan duabelas video musik. Album terakhir mereka, Shogun, dirilis pada 30 September 2008. Album terbaru mereka yang berjudul In Waves direncanakan akan rilis pada 8 Agustus 2011.

Formasi dan album debut (1999-2004)

Pada sebuah talent showMatt Heafy menampilkan cover dari lagu The Offspring yang berjudul "Self Esteem". Vokalis Brad Lawter memperhatikan Heafy dan memintanya untuk audisi di bandnya. Mereka berdua datang ke rumah drummer Travis Smith dan memainkan lagu metallica "For Whom The Bell Tolls". Terkesan dengan penampilan Matt Heafy, mereka menerimanya bergabung dengan Trivium. Setelah beberapa penampilan mereka di bar dan klub lokal, Lewter mengundurkan diri dan Heafy menggantikan posisinya sebagai vokalis. Pada awal 2003, Mereka merekam demo pertama mereka. Kopi dari demo tersebut didengar olen perusahaan rekaman Jerman, Lifeforce, yang akhirnya mengontrak mereka. Trivium akhirnya masuk studio untuk merekam album pertama mereka, Ember to Inferno. Selama waktu berjalan, Corey Beaulieu bergabung dengan Trivium sebagai gitaris. Begitupula denga Paolo Gregoletto yang masuk menggantikan bassist Brent Young tahun 2004. Album Ember to Inferno menarik perhatian Roadrunner Record dan menawari mereka kontrak rekaman. Trivium mulai menulis lagu untuk album kedua mereka di bawah major label.

Ascendancy (2004-2006)

Tahun 2004, Trivium merekam album kedua mereka, Ascendancy, di Audiohammer Studios dan Morrisound Recordings di Florida. Diproduseri oleh Heafy dan Jason Suecef, album ini rilis pada bulan Maret 2005. Album ini menduduki posisi 151 di billboard 200 dan posisi 4 di Top Heatseesker Chart.


sejarah milanisti Indonesia


Dimulai dari milis, berlanjut ke kopi darat. Dari kopi darat, tercetuslah gagasan membentuk komunitas. Dari kesamaan menggilai AC Milan, maka lahirlah Milanisti Indonesia. Itulah gambaran singkat terbentuknya Milanisti Indonesia.
Setelah lama berbagi informasi dan berdiskusi melalui milis, pada awal tahun 2003, bertemulah beberapa anggota milis untuk saling mengenal. Dari obrolan awal yang hanya dihadiri oleh 6 orang, ide membentuk komunitas fans Rossoneri kian kuat. Berawal dari hal tersebut maka diadakanlah pertemuan kedua yang dihadiri 10 orang pada 16 Maret 2003. Dibidani Jamzer, Ronald, Arif Ikram, Lena, Ajung, Toel Maldini, Harris Nasution, Toni, Decy dan Gugun, kesepuluh orang tersebut bersepakat pada hari itu juga mendirikan Milanisti Indonesia dan terpilihlah Arif Ikram sebagai presiden pertama Milanisti Indonesia.
Wadah terbentuk, kegiatan pun digelar. "Standar" saja, acara kumpul-kumpul resmi pertama Milanisti Indonesia adalah nonton bareng alias Nobar. Bekerja sama dengan salah satu tabloid olahraga, Milanisti Indonesia berkumpul untuk menyaksikan bersama-sama duel semifinal Liga Champions 2003, yang kebetulan menghadirkan laga derby della Madonnina. Dari nobar tersebut, Milanisti Indonesia mulai dikenal lebih luas. Dengan momentum AC Milan tampil sebagai juara Eropa 2003, pendaftaran member semakin bertambah hingga mencapai 200-an orang, termasuk yang berasal dari daerah-daerah di luar Jakarta. Sampai dengan akhir tahun 2003 Milanisti Indonesia mencatat 15% member yang berasal dari luar Jakarta.
Pada era kepemimpinan Arif Ikram, eksistensi Milanisti Indonesia ditanam, disebarluaskan, dan dikuatkan, antara lain dengan melakukan aktivitas gathering, maka titik berat pengurus baru lebih kepada pembenahan internal, dan juga meresmikan nama Milanisti Indonesia, dengan lebih menguatkan status hukumnya.
Setahun kemudian, tepatnya menjelang akhir 2004, tampuk kepemimpinan Milanisti Indonesia berpindah tangan. Karena kesibukan, Arif Ikram menyerahkan kepemimpinan kepada James Ricky Tampubolon (Jamzer).
Pada pertengahan 2006 diadakan pemilihan umum presiden Milanisti Indonesia yang pertama kali. Mungkin ini adalah proses demokrasi pertama di kalangan komunitas fans club yang ada di Indonesia. Pada saat itu ada tiga calon (Tommy, Filbert, dan Rival) yang dipilih oleh kurang lebih 600 anggota. Setelah diadakan pemungutan suara, akhirnya terpilih Filbert Barnabas sebagai Presiden Milanisti Indonesia periode 2006-2008.
Pada masa inilah Milanisti Indonesia berkembang tidak hanya di Jakarta, tapi juga sampai keluar daerah. Hingga saat ini Milanisti Indonesia telah meresmikan lima (5) sezione (Bandung, Yogyakarta, Cirebon, Bogor, dan Semarang). Namun di luar sezione yang telah diresmikan, terdapat pula sezione yang telah menjalankan kegiatan rutin  seperti sezione Batam, Medan, Padang, Pekanbaru, Bengkulu, Cilegon, Malang, Jember, Palangkaraya, Surabaya, Bali, Makassar, Palu, Manado, dan sezione-sezione lain yang terus berkembang setiap waktunya.
Sampai saat ini anggota Milanisti Indonesia masih didominasi oleh kaum adam. Tapi, bukan berarti kami melupakan kaum hawa. Terbukti sejak akhir tahun 2007 Milanisti Indonesia membentuk tim futsal wanita, yang diberi nama Milanisti Angel. Tercatat sudah beberapa kali Milanisti Angel tampil di ajang persahabatan. Saat ini Milanisti Angel melakukan latihan rutin tiap bulannya di IBM Hanggar Futsal, Pancoran, Jakarta Selatan, yang sekaligus sebagai homebase Milanisti Indonesia.
Prinsip Milanisti Indonesia sama dengan AC Milan, yaitu: kekeluargaan. Hal itulah yang coba kami tanamkan kepada para anggota. Masa lima tahun telah Milanisti Indonesia lalui. Banyak sekali rintangan yang telah kami hadapi. Mudah-mudahan di tahun-tahun yang akan datang Milanisti Indonesia akan tetap melewati semua rintangan yang menghadang, sehingga bisa terus eksis dan bahkan bisa diakui, bukan saja di Indonesia tapi juga di Italia.

SEJARAH CURVA SUD MILAN


Di sepakbola italia, ultras dikenal sebagai tuhan didalam stadion, merekalah yang berkuasa. Biasa bertempat di tribun di belakang garis gawang, dimana di tribun tersebut memiliki kekhususan, yaitu polisi tidak diperkenankan berada di tribun ini atau muncul masalah. Seperti kita lihat pada part...ai derby, roma - lazio, dimana ultras dapat membatalkan pertandingan dengan isu ada anak kecil yang ditembak polisi.

Di italia ultras ini, mereka memiliki tradisi, yaitu pertempuran antar grup ultras, artinya sah-sah aja kalo salah satu grup ultras berkelahi dengan grup ultras lainnya, dan sebagai bukti kemenangan, maka bendera dari grup ultras yang kalah akan diambil oleh sang pemenang. Kode etik dari ultras lainnya ialah, seburuk apapun para tifosi ini mengalami kekejaman dari tifosi lainnya, maka tidak diperkenankan untuk lapor polisi.

Hal inilah yang membuat salah satu grup ultras milan yaitu fossa dei leoni (fdl) dinyatakan bubar, karena menjelang pertandingan milan melawan juventus beberapa musim yang lalu, seorang tifosi garis keras milan melambaikan bendera viking juve.

Dalam tradisi ultras italia, apabila ada grup tifosi lain yang memiliki flags dari musuhnya, maka berarti bahwa grup tifosi tersebut berhasil menaklukan atau mempermalukan musuhnya tersebut, tetapi ada syaratnya, bendera tersebut bukan diperoleh dari dicuri, atau diambil tanpa sepengetahuan grup ultras lawan tersebut melainkan harus dari open fight.

Masalah timbul, karena tifosi fdl ini memperoleh bendera viking juve bukan dari open fight, melainkan dari menemukan di jalan. Viking juve tidak terima dengan hal tersebut, sehingga mereka mencegat tifosi milan di eindhoven setelah partai liga champions psv - milan, mereka mencegat dengan menggunakan senjata tajam dan berhasil merebut bendera fdl.

Timbul masalah, karena hal tersebut, fdl lapor polisi, padahal dalam kode etik italian ultras, polisi adalah hal yang di haramkan alias a.c.a.b (all cops are bastar*s). Fdl semakin mendapat tekanan dari grup tifosi milan yang lainnya, seperti brigate rossonere, sehingga grup tifosi tertua ini (1968) menyatakan mundur dan membentuk grup baru yaitu guerrieri ultras. Banyak yang bilang, bubarnya fdl juga disebabkan konflik internal, selama ini fdl lah yang berada di belakang aksi koreografi tifosi milan, brn ingin mengambil peran itu.

Kekerasan juga menjadi hal yang buruk dalam sejarah ultras di italia, tetapi diluar itu, mereka juga memiliki kode etik tersendiri dalam kehidupannya.

Biasanya grup ultras akan bertempat di suatu tribun di stadion di italia, dan dipimpin oleh seseorang yang disebut capotifoso. Masalah timbul apabila ada seseorang (diluar grup ultras) yang telah memiliki tiket resmi, dan sudah antri untuk masuk ke tribun yang kebetulan ditempati ultras dan mendapat tempat yang nyaman, tetapi ketika grup ultras masuk, maka orang tersebut akan diusir dari tempat duduknya, memang tidak fair.

Kekuatan tersendiri di tribun tersebut, apabila ia memerintahkan untuk melempar benda-benda kelapangan, maka akan dilemparkan benda tersebut ke lapangan, tetapi apabila ia melarang, maka tidak ada satupun tifosi yang berani melawannya. Diluar kekerasan yang mereka lakukan, tetapi mereka cukup kreatif dengan koreografinya.

Dalam musim lalu, milan memiliki 2 grup tifosi terbesar yaitu fossa dei leoni dan brigate rossonere. Diluar itu masih ada grup-grup kecil lainnya seperti alternativa, panthersmilan, torcida dan lain-lain.
Mereka bertempat di curva sud stadion giuseppe meazza, sektor 17, dan dipimpin seorang capotifoso bernama giancarlo carpelli, berusia 60an dan dikenal dengan nama il barone.

Haram bagi setiap milanisti untuk duduk di curva nord (utara), walaupun mereka tdk mendapatkan tiket lagi untuk tribun selatan, barat & timur stadion. 4 november'09, untuk pertama kalinya alternativa rossoneri bersama torcida tidak bergabung di curva sud, melainkan duduk di curva nord pada partai matchday ke 4 milan-madrid musim ini..

Mereka menentang dan memprotes kebijakan capelli selaku capotifoso brigate rossoneri yg menghina il capitano paolo maldini di partai perpisahan vs roma, 24 mei'09 silam..


oke sekian dari saya ...#ForzaMilan

Sejarah Panjang Pertemuan AC Milan VS Barcelona di Kejuaraan Eropa




Dari hasil drawing Liga Champions 2013-2014 kemarin menempatkan AC Milan dan Barcelona dalam satu grup dan akan menjadi pertemuan kesekian mereka di Kompetisi Eropa . .

Duel kedua klub ini bukan hanya terjadi 1 atau 2 kali melainkan berkali-kali sejak awal-awal Liga Champions masih bernama Piala Champions dan menjadi salah satu laga “klasik” yang menentukan dan menegangkan . .

17 kali mereka bertemu, 15 di Liga/Piala Champions dan 2 di Piala Super Eropa dengan hasil :

AC Milan menang 5 kali
Barcelona menang 7 kali
Seri 5 kali

kapan saja itu terjadi ???
nih ada di bawah :

1. Piala Champions 1959-1960

4 November 1959 adalah kali pertama mereka bertemu di ajang Eropa. Pada babak 16 besar leg pertama, AC Milan dengan Gianni Riveranya harus mengakui keunggulan Barcelona di kandang sendiri dengan skor 2-0. Luis Suarez (bukan yg di Liverpool, yg ini Legenda Spanyol  menyumbang gol bersama Marti Verges.
Pada leg kedua di Camp Nou, Barcelona sukses membantai AC Milan dengan skor 5-1 hasil dari hattrick Legenda Hongaria Lazslo Kubala dan gol dari Joan Segarra serta Zoltan Czibor, sementara gol Milan dilesakkan oleh Paolo Ferrario. 
Aggregat 7-1 untuk Barcelona

2. Piala Super Eropa 1989


Setelah hampir 30 tahun, mereka kembali bertemu. Kali ini, AC Milan sebagai juara Piala Champions 1989 harus menghadapi juara Piala Winner 1989 Barcelona untuk merebutkan trophy Piala Super Eropa 1989.
Pertandingan yg berlangsung selama 2 leg ini dimenangkan AC Milan dengan aggregat 2-1.
Pada leg pertama di Camp Nou, Milan sukses menahan imbang Barca 1-1 setelah gol penalti Marco Van Basten disamakan oleh Guillermo Amor di babak kedua.
Di leg kedua di San Siro, gol dari Alberigo Evani sukses mengantar AC Milan keluar sebagai juara Piala Super Eropa 1989.

3. Final Liga Champions Eropa 1994
Bisa dibilang inilah “final idaman” saat itu karena kedua tim sama-sama disebut “Dream Team” di negara masing-masing.

Barcelona kala itu diperkuat oleh Andoni Zubizareta, Ronald Koeman, Josep Guardiola, Romario, Txiki Begiristain, Pemain terbaik Eropa saat itu Hristo Stoickhov serta Johan Cruyff sebagai pelatih dan merupakan juara Liga Champions tahun 1992.

Sementara AC Milan masih diperkuat oleh trio Belanda mereka, Paolo Maldini, Roberto Donadoni, Dejan Savicevic, Marcel Desailly, Zvominir Boban, serta Arrigho Sacchi sebagai pelatih dan merupakan runner-up Liga Champions musim sebelumnya yg ingin “balas dendam”.

Barcelona saat itu lebih diunggulkan karena turun full team dan AC Milan tanpa Franco Baresi dan Marco van Basten namun Olympic Stadium, Athena menyajikan hal yg lain.
Duel antar “Dream Team” itu berakhir tragis bagi Barcelona. Mereka dicukur 4 gol tanpa balas oleh AC Milan sekaligus gelar Liga Champions ke 5 mereka saat itu.

4. Group Stage Liga Champions Eropa 2000-2001
Pada musim ini AC Milan lebih unggul dari Barcelona. 
Tergabung bersama Leeds United dan Besiktas di grup awal, Barcelona harus menjamu Milan di Camp Nou. Disaksikan oleh 98.000 pasang mata, Barcelona menyerah 2-0 oleh gol Francesco Coco dan Oliver Bierhoff.
Pada pertemuan kedua, pertandingan lebih seru. Kejar-mengejar angka terjadi sampai skor 3-3. Bintang Barca saat itu, Rivaldo membuat hattrick dan sempat membawa Barca unggul 1-0 dan 2-1 lewat tendangan bebasnya sebelum dibalikkan oleh 2 gol spektakuler Demetrio Albertini dan Jose Mari sampai sundulannya menyamakan kedudukan menjadi 3-3.

5. Group Stage Liga Champions Eropa 2004-2005
Hasil undian menempatkan mereka pada grup F bersama Shakthar Donetsk dan Glasgow Celtic. Mereka saling menaklukkan di kandang masing-masing, namun AC Milan berhasil keluar sebagai juara grup saat itu.
Dengan skuad yg disebut “pertahanan terbaik di dunia”, Milan unggul 1-0 di San Siro lewat gol Andriy Shevchenko. Namun Barca berhasil membalas 2-1 saat di Camp Nou lewat gol Samuel Eto’o dan Ronaldinho di penghujung laga, sementara gol Milan lagi-lagi dibuat oleh Shevchenko.

6. Semifinal Liga Champions 2005-2006
Dengan rekor hampir 100% saat berlaga di Semifinal, AC Milan jelas percaya diri kala menghadapi Barcelona di babak ini. Namun di leg pertama justru Milan harus gigit jari kala gol tunggal Ludovic Giuly sukses membungkam San Siro dan memperberat langkah Milan di leg kedua.
Pada leg kedua kontroversi hadir kala gol Andriy Shevchenko dianulir sehingga pertandingan berakhir 0-0 dan Barcelona melenggang ke Final bertemu Arsenal dan menjadi kampiun.

7. Group Stage Liga Champions Eropa 2011-2012
Setelah 6 tahun, kedua klub ini kembali bertemu di grup H bersama Viktoria Plzen dan BATE Borisov. Barcelona dengan “Dream Team” generasi 2 nya sukses mengungguli Milan dengan aggregat 5-4.
Kedua pertandingan berlangsung alot pada tiap leg. Di Camp Nou, Milan unggul sangat cepat lewat gol Alexandre Pato dan diakhiri oleh gol sangat telat dari Thiago Silva. Barcelona sendir sempat unggul lewat Pedro Rodriguez dan David Villa.
Dan di San Siro, Milan harus mengakui keunggulan Barca 2-3 setelah saling mengejar skor. Gol Milan dicetak oleh Zlatan Ibrahimovic dan Kevin Prince Boateng sementara gol kemenangan Barca dilesakkan oleh bunuh diri Mark van Bommel, Lionel Messi dan Xavi Hernandez.

8. Quarter Final Liga Champions Eropa 2011-2012
Nasib mempertemukan mereka lagi di musim yg sama namun berbeda babak. Setelah bermain imbang tanpa gol di San Siro, Barcelona berhasil melaju ke Semifinal setelah 2 buah gol penalti dari Lionel Messi dan Andres Iniesta hanya mampu dibalas sekali oleh Antonio Nocerino. 
Aggregat berakhir 3-1 dan Barcelona keluar sebagai juara di akhir musim.

9. 16 Besar Liga Champions Eropa 2012-2013
Mereka kembali bertemu dua musim berturut-turut seperti tahun 2005 dan 2006. Kali ini, Barcelona kembali mengungguli AC Milan dengan aggregat 4-2.
Masih dengan julukan “Dream Team” dengan tiki-takanya, Milan sempat membungkam Barca 2-0 di San Siro lewat gol Sulley Ali Muntari dan Kevin-Prince Boateng. Sayang, di leg kedua Milan harus menyerah 4-0 lewat 2 gol Lionel Messi, David Villa dan Jordi Alba.

10. Group Stage Liga Champions Eropa 2013-2014 
Bersama Glasgow Celtic dan Ajax Amsterdam di grup H (sering banget masuk grup H  jelas bukan lawan yg mudah mengingat Ajax merupakan juara Eredivisie dan Celtic pernah mengalahkan Barcelona musim lalu.
Dari formatnya nyaris sama seperti pada musim 2004-2005, hanya Shakthar diganti Ajax.


Translate

TIME

Biar pinter

« »
« »
« »
Get this widget
Brigate Rossoneri | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all